Pages

06 Oktober, 2010

Bankaltim Indonesia Open Grandprix



Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Badminton Championship 2010 akan digelar pada 12 – 17 Oktober 2010 mendatang. Beberapa alasan yang dikemukakan diantaranya, dari sisi fasilitas dan sarana pendukung, Kaltim memiliki sarana olahraga bulutangkis berskala internasional dan sukses dalam pelaksanaan PON XVII Juli 2008 lalu.

Sementara Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdi yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana Pertandingan mengharapkan, pertandingan Turnamen International di Kaltim kiranya membawa dampak positif bagi pembangunan di Kalimantan Timur. "Tawaran Kaltim sebagai tuan rumah langsung direspon Gubernur, dengan berbagai pertimbangan Kaltim memiliki prasarana dan sarana memadai untuk pertandingan bertaraf International tersebut," ungkap Farid

Demikian juga dengan Bankaltim sebagai sponsor dalam turnamen bergengsi, Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship berhadiah total US $ 120.000 tersebut. Bankaltim mengucurkan dana sebesar Rp 4 miliar sebagai sponsor utama. Ini merupakan bagian dari promosi dan publikasi juga merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.

Direktur Utama Bankaltim Aminuddin mengatakan keikutsertaan Bankaltim sebagai sponsor utama dalam Indonesia Open, sebagai bentuk komitmen bankaltim sekaligus sebagai momentum memperkenalkan Bankaltim sebagai salah satu bank daerah ke ranah global.

Baru 11 negara yang memastikan ikut mengirim para pemain topnya ke Samarinda. Ada beberapa pemain top yang terdaftar dalam BIO Samarinda itu. Di antaranya Taufik Hidayat (Indonesia) dan Lin Dan (China) serta Nguyen Tien Minh (Vietnam). Ketiganya adalah pemain bintang yang saat ini dianggap paling seru jika dipertemukan.
Keterangan yang diterima Panitia Pelaksana BIO dari Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebutkan, setidaknya ada 228 atlet yang mendaftar, berasal dari Indonesia, Austria, Cina, Cina Taipei, India, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PB PBSI ) optimistik atlet Indonesia dapat mengukir Prestasi dalam turnamen Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship 12 - 17 Oktober mendatang. Wakil Ketua Umum PB PBSI I Gusti Made Oka menuturkan atlet unggulan dari 161 atlet yang di turunkan, di antaranya Taufik Hidayat yang menempati rangking 4 WBF, dan Simon Santoso rangking 5 WBF serta Sony Dwi Kuncoro rangking 10 WBF.

Namun demikian, Gusti enggan menargetkan medali emas dalam turnamen berskala International yang ada di Samarinda Kalimantan Timur ini. Gusti juga mengatakan bahwa dalam bulu tangkis pemain yang di unggulkan memang tak selamanya unggul. Alasannya, hasil pertandingan kadang-kadang di luar dugaan bahkan pemain top bisa kalah dari pemain non-unggulan. "Namun kami optimis terutama dalam ganda putri , ganda campuran dan ganda putri," unggkap Gusti.

Selain itu,kabar gembira datang dari IEC in Sport, sebuah perusahaan asing pemegang hak siaran olahraga di jaringan stasiun televisi internasional. Mereka mengajukan minatnya untuk memasarkan Turnamen Bankaltim Indonesia Open (BIO) Grandprix Gold untuk disiarkan ke seluruh dunia.

Dalam Pers Release yang disiarkan oleh Guy Horne, Direktur Hak Penyiaran Olahraga IEC In Sport mengatakan, perusahaan itu telah bekerja memasarkan turnamen bulutangkis di Stadion Palaran Samarinda, 12-17 Oktober 2010 itu kepada stasiun-stasiun televisi internasional. Saat ini, IEC in Sport telah menjalin kerjasama dengan 80 lembaga penyiaran di seluruh dunia. "Kami senang untuk menawarkan Bankaltim Indonesia Open Gold Grandprix dalam kegiatan penyiaran kita. Kami berharap ini bisa membangun kemandirian penyelenggaraan event olahraga dengan adanya pasar yang dinamis," kata Guy Horne.

Sementara di Samarinda, Panitia Pelaksana BIO yang dipimpin Farid Wadjdy terus melakukan persiapan. Kondisi lapangan bulutangkis sudah direnovasi sehingga memenuhi standar internasional, termasuk perbaikan AC dan lampu (pencahayaan). Perbaikan dilakukan karena pada PON Kaltim 2007 lalu, banyak atlet bulutangkis mengeluh dengan kondisi tersebut.

06 Oktober, 2010

Bankaltim Indonesia Open Grandprix



Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Badminton Championship 2010 akan digelar pada 12 – 17 Oktober 2010 mendatang. Beberapa alasan yang dikemukakan diantaranya, dari sisi fasilitas dan sarana pendukung, Kaltim memiliki sarana olahraga bulutangkis berskala internasional dan sukses dalam pelaksanaan PON XVII Juli 2008 lalu.

Sementara Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdi yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana Pertandingan mengharapkan, pertandingan Turnamen International di Kaltim kiranya membawa dampak positif bagi pembangunan di Kalimantan Timur. "Tawaran Kaltim sebagai tuan rumah langsung direspon Gubernur, dengan berbagai pertimbangan Kaltim memiliki prasarana dan sarana memadai untuk pertandingan bertaraf International tersebut," ungkap Farid

Demikian juga dengan Bankaltim sebagai sponsor dalam turnamen bergengsi, Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship berhadiah total US $ 120.000 tersebut. Bankaltim mengucurkan dana sebesar Rp 4 miliar sebagai sponsor utama. Ini merupakan bagian dari promosi dan publikasi juga merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.

Direktur Utama Bankaltim Aminuddin mengatakan keikutsertaan Bankaltim sebagai sponsor utama dalam Indonesia Open, sebagai bentuk komitmen bankaltim sekaligus sebagai momentum memperkenalkan Bankaltim sebagai salah satu bank daerah ke ranah global.

Baru 11 negara yang memastikan ikut mengirim para pemain topnya ke Samarinda. Ada beberapa pemain top yang terdaftar dalam BIO Samarinda itu. Di antaranya Taufik Hidayat (Indonesia) dan Lin Dan (China) serta Nguyen Tien Minh (Vietnam). Ketiganya adalah pemain bintang yang saat ini dianggap paling seru jika dipertemukan.
Keterangan yang diterima Panitia Pelaksana BIO dari Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebutkan, setidaknya ada 228 atlet yang mendaftar, berasal dari Indonesia, Austria, Cina, Cina Taipei, India, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PB PBSI ) optimistik atlet Indonesia dapat mengukir Prestasi dalam turnamen Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship 12 - 17 Oktober mendatang. Wakil Ketua Umum PB PBSI I Gusti Made Oka menuturkan atlet unggulan dari 161 atlet yang di turunkan, di antaranya Taufik Hidayat yang menempati rangking 4 WBF, dan Simon Santoso rangking 5 WBF serta Sony Dwi Kuncoro rangking 10 WBF.

Namun demikian, Gusti enggan menargetkan medali emas dalam turnamen berskala International yang ada di Samarinda Kalimantan Timur ini. Gusti juga mengatakan bahwa dalam bulu tangkis pemain yang di unggulkan memang tak selamanya unggul. Alasannya, hasil pertandingan kadang-kadang di luar dugaan bahkan pemain top bisa kalah dari pemain non-unggulan. "Namun kami optimis terutama dalam ganda putri , ganda campuran dan ganda putri," unggkap Gusti.

Selain itu,kabar gembira datang dari IEC in Sport, sebuah perusahaan asing pemegang hak siaran olahraga di jaringan stasiun televisi internasional. Mereka mengajukan minatnya untuk memasarkan Turnamen Bankaltim Indonesia Open (BIO) Grandprix Gold untuk disiarkan ke seluruh dunia.

Dalam Pers Release yang disiarkan oleh Guy Horne, Direktur Hak Penyiaran Olahraga IEC In Sport mengatakan, perusahaan itu telah bekerja memasarkan turnamen bulutangkis di Stadion Palaran Samarinda, 12-17 Oktober 2010 itu kepada stasiun-stasiun televisi internasional. Saat ini, IEC in Sport telah menjalin kerjasama dengan 80 lembaga penyiaran di seluruh dunia. "Kami senang untuk menawarkan Bankaltim Indonesia Open Gold Grandprix dalam kegiatan penyiaran kita. Kami berharap ini bisa membangun kemandirian penyelenggaraan event olahraga dengan adanya pasar yang dinamis," kata Guy Horne.

Sementara di Samarinda, Panitia Pelaksana BIO yang dipimpin Farid Wadjdy terus melakukan persiapan. Kondisi lapangan bulutangkis sudah direnovasi sehingga memenuhi standar internasional, termasuk perbaikan AC dan lampu (pencahayaan). Perbaikan dilakukan karena pada PON Kaltim 2007 lalu, banyak atlet bulutangkis mengeluh dengan kondisi tersebut.

06 Oktober, 2010

Bankaltim Indonesia Open Grandprix



Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Badminton Championship 2010 akan digelar pada 12 – 17 Oktober 2010 mendatang. Beberapa alasan yang dikemukakan diantaranya, dari sisi fasilitas dan sarana pendukung, Kaltim memiliki sarana olahraga bulutangkis berskala internasional dan sukses dalam pelaksanaan PON XVII Juli 2008 lalu.

Sementara Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdi yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana Pertandingan mengharapkan, pertandingan Turnamen International di Kaltim kiranya membawa dampak positif bagi pembangunan di Kalimantan Timur. "Tawaran Kaltim sebagai tuan rumah langsung direspon Gubernur, dengan berbagai pertimbangan Kaltim memiliki prasarana dan sarana memadai untuk pertandingan bertaraf International tersebut," ungkap Farid

Demikian juga dengan Bankaltim sebagai sponsor dalam turnamen bergengsi, Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship berhadiah total US $ 120.000 tersebut. Bankaltim mengucurkan dana sebesar Rp 4 miliar sebagai sponsor utama. Ini merupakan bagian dari promosi dan publikasi juga merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.

Direktur Utama Bankaltim Aminuddin mengatakan keikutsertaan Bankaltim sebagai sponsor utama dalam Indonesia Open, sebagai bentuk komitmen bankaltim sekaligus sebagai momentum memperkenalkan Bankaltim sebagai salah satu bank daerah ke ranah global.

Baru 11 negara yang memastikan ikut mengirim para pemain topnya ke Samarinda. Ada beberapa pemain top yang terdaftar dalam BIO Samarinda itu. Di antaranya Taufik Hidayat (Indonesia) dan Lin Dan (China) serta Nguyen Tien Minh (Vietnam). Ketiganya adalah pemain bintang yang saat ini dianggap paling seru jika dipertemukan.
Keterangan yang diterima Panitia Pelaksana BIO dari Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebutkan, setidaknya ada 228 atlet yang mendaftar, berasal dari Indonesia, Austria, Cina, Cina Taipei, India, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PB PBSI ) optimistik atlet Indonesia dapat mengukir Prestasi dalam turnamen Bankaltim Indonesia Open Grandprix Gold Championship 12 - 17 Oktober mendatang. Wakil Ketua Umum PB PBSI I Gusti Made Oka menuturkan atlet unggulan dari 161 atlet yang di turunkan, di antaranya Taufik Hidayat yang menempati rangking 4 WBF, dan Simon Santoso rangking 5 WBF serta Sony Dwi Kuncoro rangking 10 WBF.

Namun demikian, Gusti enggan menargetkan medali emas dalam turnamen berskala International yang ada di Samarinda Kalimantan Timur ini. Gusti juga mengatakan bahwa dalam bulu tangkis pemain yang di unggulkan memang tak selamanya unggul. Alasannya, hasil pertandingan kadang-kadang di luar dugaan bahkan pemain top bisa kalah dari pemain non-unggulan. "Namun kami optimis terutama dalam ganda putri , ganda campuran dan ganda putri," unggkap Gusti.

Selain itu,kabar gembira datang dari IEC in Sport, sebuah perusahaan asing pemegang hak siaran olahraga di jaringan stasiun televisi internasional. Mereka mengajukan minatnya untuk memasarkan Turnamen Bankaltim Indonesia Open (BIO) Grandprix Gold untuk disiarkan ke seluruh dunia.

Dalam Pers Release yang disiarkan oleh Guy Horne, Direktur Hak Penyiaran Olahraga IEC In Sport mengatakan, perusahaan itu telah bekerja memasarkan turnamen bulutangkis di Stadion Palaran Samarinda, 12-17 Oktober 2010 itu kepada stasiun-stasiun televisi internasional. Saat ini, IEC in Sport telah menjalin kerjasama dengan 80 lembaga penyiaran di seluruh dunia. "Kami senang untuk menawarkan Bankaltim Indonesia Open Gold Grandprix dalam kegiatan penyiaran kita. Kami berharap ini bisa membangun kemandirian penyelenggaraan event olahraga dengan adanya pasar yang dinamis," kata Guy Horne.

Sementara di Samarinda, Panitia Pelaksana BIO yang dipimpin Farid Wadjdy terus melakukan persiapan. Kondisi lapangan bulutangkis sudah direnovasi sehingga memenuhi standar internasional, termasuk perbaikan AC dan lampu (pencahayaan). Perbaikan dilakukan karena pada PON Kaltim 2007 lalu, banyak atlet bulutangkis mengeluh dengan kondisi tersebut.